Saat Ragu Bersanding Dengan Galau
Januari 6, 2012
Maap pak bos, saya korupsi waktu, saya tau ini jam kerja, sebentar saja…
Silakan pak bos marah, tapi tahan dulu marahnya, selesai saya mengetik sedikit uneg2 dikepala ya..
satu kali satu itu masih satu kan? presiden kita masih pak SBY kan? matahari masih terbit di timur kan? dan terbenam di barat? iya kan? pengen es krim. pengen ke gunung. pengen ke pantai. pengen teriak sepuas-puasnya. Rasa-rasanya memang Tuhan meng-sengaja-kan saya untuk sendiri saja di rumah beberapa minggu ini, [natal sendiri-thypus-ujian-tahun baru sendiri-harus menerima kabar tentang ketidakpastian], punya banyak waktu untuk merenung-renungkan beberapa bagian, menyadarkan saya “I am nothing without God”. dan kabar baiknya, when i see my past, “HE never ever leave me alone”. tapi tetep saja saya tak bisa menyangkal bahwa otak manusiawi saya menyimpan ragu dan galau. “please jangan pernah tinggalkan saya, Han. saya takut mendengar selentingan miring mereka.”
and the last part yang ingin saya ketik, rindunitis ini rasanya makin kronis saja, perjuangan untuk menahan diri semakin berat pula. padahal sengaja tak pernah lagi saya menoleh pada bintang merah, sengaja saya mendoktrinasi otak ini bahwa bintang itu berkilau putih, tak ada yang merah!
sudah pak bos…silakan marah
silakan mengomel
saya sudah selesai mengetik
dan sekarang saya pengen ngupil (sambil melanjutkan tugas yang tertunda
3 Komentar
leave one →
Mari akhiri dengan ngupil.
Aaaah!
Nikmat! 😳
Hihihi, the power of ngupil-ness
segitu maniaknya y sama upil? hehe