Lanjut ke konten

Never ever judge the book from its cover!!!

Desember 2, 2008

Kira-kira beberapa hari yang lalu. Lupa tepatnya hari apa, yang kuingat waktu itu jadwal aku n boting sama, makanya pulangnya bareng. Jalan. Sama-sama diam. Pikiranku ntah kemana-mana. Lapar!! Mataku memandang ke depan. Melihat ke seseorang yang lagi jalan sendirian agak jauh di depan kami, sebut saja namanya vi-doL (anggap saja tdk nama sebenarnya). Sedikit cengengesan aku bergumam ke boting, “ehhh…autis”. Dan dia juga cengengesan. Walau aku ga tau makna cengengesannya, entah dia setuju denganku, atau entah dia sedang memikirkan objek yang sama dengan yang kupikirkan , atau entah dia hanya berusaha menghargaiku, atau entah dia sedang cengengesan karena mentertawaiku, atau entahhhh… entahlahhh… aku ga begitu tau, dan ga mau bersusah-susah cari tau juga sich.

Si samiun dan ntah siapa (aku lupa) jalan di depan kami. Jaraknya ga gitu jauh. Melintas di depan gedung statistika, aku teriak iseng ke samiun, “samiun…layani itu……..”, sambil kugerakkan wajahku menunjuk ke vi-doL. Teriakanku ditanggapi samiun dengan memamerkan giginya. Langkah kakinya melambat, akhirnya kami berjalan sejajar. Lupa, entah percakapan apa lagi yang keluar dari mulut kami. Tapi beberapa diantaranya mengenai vi-doL, yang kutangkap dari samiun, dia juga sedikit menganggap vi-doL sebagai mahkluk “aneh”.

Itu beberapa hari lalu.

Jujur saja, dari awal masuk aku memang menganggap vi-doL sebagai “mahluk aneh”. Penilaian yang, yahhhh…”uak-uak makan salak, sepele awak” kata orang asahan.

Vi-doL, wajahnya mirip banget ama nicruz, kalo liat vi-doL aku pasti langsung ingat nicruz, yah gantengan nicruz sich, kalo vi-doL jauh dari kata ganteng deh (hehe, hanya menilai dengan jujur). Sering jalan sendirian (sama dengan nicruz), sering duduk sendirian di barisan belakang (nah ini sedikit beda dengan nicruz emang), pendiam (lebih tepatnya mungkin ga banyak omong, sama ama nicruz), Jarang kontak ama temen-temen yang lain (sama ama nicruz), kayaknya temen-temen dia itu cuman anak-anak makasar deh. Sejauh yang kuperhatikan, selain anak-anak makasar, temen ngobrolnya cuman anak-anak yang satu kelompok tugas dengan dia, kayaknya itu aja deh. Jarang join ama anak-anak cowok yg lain (sama lagi ama nicruz), selalu pake celana warna hitam kalo ke kampus, sering pake jaket, perokok. Beuhhhh..ternyataaaaaaaaaa aku sering juga perhatiin ni anak (buktinya aku bisa deskripsiin tentang dia kan). Yah mungkin karena dia “agak aneh” dipandangan mataku kali ya, atau karna dia mirip nicruz.

Hari ini,

berawal dari keisengan doank, Tuhan memutarbalikkan sebagian data di otakku. Data-data tentang vi-doL. Iseng buka fs nya vi-doL, buka-buka blognya, terus kubaca deh. Pas diartikel yang ini nich “I’ve become so numb”, jantungku serasa tertohok. And then… everything changes!!! tembok kesombongan yang kubangun hancur berkeping-keping!! Dan aku baru sadar ternyata tembok itu terlalu tinggi. Terlalu tinggi!!! Apa yang telah kulakukan adalah kesalahan yang begitu fatal!! penghinaan terhadap hak azasi manusia. Penghinaan terhadap Kristus.

Aku mungkin ga membunuh fisiknya. Tapi aku telah membunuh jiwanya. Aku tak mendengar rohnya yang berbicara pada rohku, “kita berdiri di kaki Tuhan. sederajat. sebagaimana kita adanya”. Ntahhhlaaahhhhhh, aku juga ga tau kenapa aku sepele ama anak ini.

Pribadinya yg suka menyendiri? Bukan karena itu. Aku juga seorang penyendiri kok. Dulu aku sering liat b’ucok sendirian, sejak dikenalin ama madan aku selalu ngajak dia ngobrol kok.

Apa karena dia “aneh”? Bukan karena ini juga. Nicruz dulu sering di cap aneh ama temen-temen di kampus. Nah, aku bisa terima dia apa adanya.

Apa karena dia ngerokok? BUkan karena ini juga!! Aku benci perokok emang. Tapi aku ga pernah menjauhi para perokok. Aku ga pernah beda-bedain parul ama yang lain. Walopun parul merokok. Dan ga pernah terlintas dipikiranku untuk “ga mau jadi temennya si parul”. Banyak kok temen-temenku yang merokok.

Tampangnya yang ga keren? Hehe, Bukan karena itu juga. Temen-temen aku yang lain juga banyak yg ga keren kok (hahahhaaa).

Ga tauuu ahhhh.

Tapi yang jelas, aku sadar hari ini. Aku telah berlaku sombong!! dan tak akan kuulangi kesalahanku. Never!! Never ever judge the book from its cover!!! Never ever do it again cuii!!!

One Comment leave one →
  1. V-@ permalink
    Desember 9, 2008 13:49

    Merrr…gak pernah baca ato denger yah..jgn pernah nyebut nama asli di OL…apalagi kalo soal remeh temeh kyak FS..soal lo sdh menghina gw ato tidak…gw gak pernah merasa terhina…so nyantai aja sister…gw udah tau sedikit banyak ttg gmn “jujurnya” orang batak kalo ngomong,karna kakak ipar gw juga orang batak..

    Jujur aja gw gak pernah ambil pusing sama omongan orang…selama orang itu gak main fisik ato minimal dia gak ngehina gw n orang2 yang gw sayang…

    So KEEP OBSERVE, sista…

    HIhihihi..tidak semua seperti apa kelihatannya bos. Air yang tenang belum tentu tidak menghanyutkan

Tinggalkan komentar